s

Beragam penyebab perdarahan saat hamil-Bundapedia



Saat ibu hamil mengalami perdarahan, mereka sering merasa khawatir atau panik. Keluar darah dari vagina saat hamil pemenang tidak selalu menunjukkan masalah. Namun, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan, terutama jika gejala lain seperti nyeri perut muncul bersamaan.



Hampir 20% wanita hamil perna mengalami perdarahan saat hamil, terutama pada dua belas minggu pertama kehamilan. Kondisi ini juga tidak selalu menunjukkan masalah kehamilan yang serius, tetapi ibu harus tetap waspada. Hal ini juga dikarenakan pendarahan saat hamil dapat menunjukkan keguguran atau penyakit lain yang berbahaya bagi ibu hamil.

Penyebab umum perdarahan di trimester pertama kehamilan

Perdarahan saat hamil dapat terjadi karena beberapa kondisi, terutama selama trimester pertama kehamilan:

1. Keguguran

Saat hamil di trimester pertama, keguguran adalah penyebab paling umum dari perdarahan. Sekitar 15 hingga 20% wanita yang mengalami pendarahan selama trimester pertama akan mengalami keguguran. Selain perdarahan, gejala lain keguguran adalah keluarnya jaringan atau gumpalan daging dari vagina ibu dan kram atau nyeri di perut bagian bawah.

2. Perdarahan Implantas

Ibu hamil juga mungkin mengeluarkan bercak darah pada 6-12 hari pertama kehamilan. Saat sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding Rahim, ini disebut perdarahan implantasi. Dalam beberapa situasi, banyak wanita yang menganggap kondisi ini sama dengan siklus menstruasi biasa atau menganggap mereka haid, tetapi tidak menyadari bahwa mereka hamil.

3. Kehamilan Ektopik

Salah satu penyebab perdarahan saat hamil adalah kehamilan ektopik, yang sangat jarang dan biasanya terjadi pada sekitar 2% wanita hamil. Kehamilan ektopik sendiri juga terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar Rahim, biasanya di tuba falopi. Tubu faloni lama kelamaan akan beresiko pecah, yang dapat menyebabkan perdarahan yang berbahaya, jika embrio terus berkembang. Kehamilan ektopik biasanya disertai dengan kram pada paha dan panggul selain perdarahan. Rasa nyeri dapat mencapai bahu. Gejala dan tanda lainnya termasuk penurunan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dan rasa tidak nyaman saat BAB atau BAK.

4. Kehamilan Anggur

Kehamilan mola, juga dikenal sebagai kehamilan anggur, terjadi ketika jaringan yang seharusnya menjadi janin berubah menjadi jaringan yang tidak normal sehingga tidak dapat membentuk janin. Kehamilan anggur dapat berubah menjadi kanker ganas yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain dalam kasus yang jarang terjadi ini. Hamil anggur juga mengalami mual dan muntah yang parah, nyeri panggul, dan pertumbuhan rahim yang cepat dibandingkan usia kehamilan.

Inilah Penyebab perdarahan saat hamil trimester kedua dan ketiga

Jika penyebab di atas terjadi selama trimester pertama kehamilan, beberapa kondisi di bawah ini juga dapat menyebabkan perdarahan saat kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga.

1. Berhubungan Seksual

Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan besar, dan area serviks, atau leher Rahim, menjadi lebih peka. Selama tidak disertai dengan rasa sakit, bercak darah setelah berhubungan seksual adalah normal.

2. Solusio Plasenta

Solusio plasenta, suatu kondisi serius di mana plasenta mulai terlepas dari dinding rahim baik sebelum maupun selama proses persalinan, merupakan penyebab tambahan perdarahan saat hamil di trimester selanjutnya. Kondisi ini juga bisa terjadi tanpa perdarahan. Selain pendarahan, gejala lain termasuk nyeri punggung, nyeri perut, dan sakit rahim, yang menyebabkan janin kekurangan oksigen.